Para peneliti dari Universitas Pennsylvania memberikan vaksin eksperimental pada 18 wanita dengan displasia serviks, sebuah kondisi pra-kanker pada leher rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV. Selain itu, para wanita juga mendapatkan sengatan listrik ringan di tempat suntikan, yang membantu untuk mendorong vaksin DNA ke dalam sel-sel mereka.
Temuan ini menunjukkan bahwa wanita divaksinasi mampu memproduksi sel imun yang mampu membunuh sel yang terinfeksi HPV. Sebagaimana dilansir di situs kesehatan MyHealthNewsDaily, vaksin ini juga sangat berguna bagi wanita dengan sel pra-kanker yang perlu dipantau secara terus-menerus untuk memastikan kondisi penyakit tidak memburuk.
Saat ini, vaksin HPV dapat mencegah infeksi dari virus seksual yang menular, tetapi mereka tidak bisa membantu wanita yang sudah terinfeksi.
Infeksi dapat menyebabkan perubahan sel dan meningkatkan risiko kanker di masa depan. Sayangnya, kebanyakan wanita yang aktif secara seksual terkena HPV. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine.
