Pembalut Anion Surabaya - Tiap
kali mendapat haid, Ratna selalu tampak repot. Bukan nyeri atau mulas
yang membuatnya menderita, tapi alergi pada pembalut yang membuatnya
harus kembali jadi wanita tradisional; memakai kain yang dilipat-lipat
sebagai pengganti pembalut.
"Pada beberapa kasus
khusus, memang ada wanita yang alergi pembalut," ujar dr. Susmeiati H.
Sabardi, Sp.KK dari bagian kulit dan kelamin, RSAB Harapan Kita,
Jakarta. Namun, tidak semua keluhan perih dan gatal di daerah kemaluan
yang dilapisi pembalut disebabkan alergi. "Bisa juga hanya iritasi,"
tukas dokter yang akrab disapa Susi ini.
Alergi,
seperti yang dikatakan Susi adalah suatu gambaran perubahan reaksi tubuh
seseorang terhadap lingkungan yang berkaitan dengan gangguan pada
mekanisme sistem kekebalan tubuh (imunitas). Seorang penderita alergi
memiliki bakat sensitif atau rentan terhadap zat-zat tertentu. "Wanita
yang mempunyai bakat alergi, pada tubuhnya akan muncul suatu reaksi bila
zat pemicu alerginya menempel pada kulitnya," jelas Susi. Gejala
dermatitis kontak alergi (DKA) itu bisa ditandai dari peningkatan
sel-sel imun yang dikeluarkan tubuh, yang sering dirasakan sebagai rasa
gatal dan sebagainya.
Namun menurut Susi, keluhan
akibat pemakaian pembalut lebih sering disebabkan iritasi atau
dermatitis kontak iritan (DKI). "Dermatitis sendiri artinya peradangan
pada kulit," ujar Susi. Dengan gejala yang sama, keluhan gatal dan pedih
ini bisa juga disebabkan infeksi jamur. "Apalagi menjelang haid,
kondisi daerah sekitar kemaluan menjadi lebih lembab, sehingga
memungkinkan suburnya pertumbuhan jamur. Untuk awam hal ini memang sulit
dibedakan."
Penyebab Alergi dan Iritasi
Pada
dasarnya pembalut sudah dibuat seaman dan senyaman mungkin untuk
dikenakan. Sebelum dipasarkan, tentunya proses pembuatannya sendiri
sudah melalui serangkaian penelitian dan uji coba yang panjang. Walaupun
begitu, tetap saja zat-zat yang dikandung pembalut, seperti pewangi,
pewarna, bahan perekat, pengawet, pelembut dan sebagainya bisa
menimbulkan efek negatif pada tubuh. Sebab, tidak semua wanita bisa
tahan zat-zat tersebut. Bagi wanita yang berbakat alergi, pewangi pada
pembalut dapat menjadi salah satu sumber alergi maupun iritasi yang
paling banyak ditemukan itu.
Proses timbulnya keluhan
juga tidak lepas dari kondisi faktor lain, misalnya, host atau daya
tahan tubuh manusianya, "Bisa jadi zat-zat itu menjadi masalah untuk
satu orang, tapi tidak demikian untuk beberapa wanita yang lain,"
tambahnya.
Bila disederhanakan ada 3 hal yang bisa
menyebabkan munculnya alergi atau iritasi, yakni tubuh yang bersangkutan
memang lebih sensitif, bahan pembalutnya "tidak ramah", pemakaian
pembalut tidak higienis.
Pada beberapa kasus, awalnya
dalam jangka waktu yang lama si wanita tidak punya keluhan. Namun
tiba-tiba saja timbul keluhan gatal dan pedih akibat pemakaian pembalut.
Mengapa? "Harap diingat, untuk wanita yang berbakat alergi, ada
beberapa fase yang harus dilalui oleh tubuh sebelum benar-benar terjadi
alergi. Bisa jadi pada awalnya tidak ada reaksi yang ditimbulkan, tapi
makin lama kulit akan mengenali zat-zat sumber alergi itu dan pada
akhirnya menimbulkan keluhan, karena kulit secara berulang terpapar zat
yang sama."
Penanggulangan
Sering
wanita mengabaikan rasa gatal dan tidak nyaman akibat penggunaan
pembalut ini. Biasanya dengan alasan, "Ah, tiap bulan hanya seminggu
ini. Namanya orang lagi haid, pasti rasanya tidak nyaman." Padahal bisa
jadi ia memang punya bakat alergi atau mengalami iritasi. Baru setelah
parah, mereka pergi ke dokter.
"Sebaiknya, jangan
tunggu sampai parah, baru ke dokter untuk konsultasi. Karena semakin
parah, tentunya semakin lama waktu yang diperlukan untuk pengobatan,"
saran Susi. Jika penyebabnya alergi, dokter akan memberi obat untuk
mengatasinya, dan tentu saja yang bersangkutan harus menghindari sumber
alerginya itu."
Walaupun wanita yang alergi dan mudah
teriritasi pembalut ini tidak banyak jumlahnya, keluhan ini tak boleh
dibiarkan dan harus diwaspadai efek yang mungkin ditimbulkannya. Menurut
Susi, "Bila tempat yang gatal dan pedih itu digaruk terus dan dibiarkan
saja, bisa jadi timbul luka di situ. Dalam jangka panjang, luka yang
dibiarkan saja bisa menjadi sumber infeksi. Ini yang berbahaya dan bisa
menyebabkan bekas kehitaman."
Daerah sekitar kemaluan
adalah daerah yang mudah lembab dan tertutup, bila ada luka dan infeksi
di situ dan tidak ketahuan, dalam jangka panjang tentu dapat menimbulkan
bermacam masalah yang lebih serius.
Memakai Kain
Beberapa
wanita, yang alergi pembalut, memilih jalan keluar dengan menggunakan
kain yang dilipat-lipat. Menurut Susi, tidak masalah. Namun, apa pun
pilihannya, ia tetap harus berkonsultasi supaya penyebab keluhannya bisa
jelas diketahui. Juga, pastikan bahwa kain yang digunakan mempunyai
daya serap yang baik, seperti katun.
"Pastikan pula
mencuci kainnya harus benar-benar bersih. Bila kotoran atau deterjen
yang masih tersisa terus-menerus menempel pada daerah sekitar kemaluan,
tentu akan menimbulkan masalah baru." Lagi pula, penggunaan kain yang
dilipat-lipat ini secara psikologis akan mengganggu, "Ada rasa tidak
nyaman karena takut darah tembus keluar, tidak praktis, dan sebagainya."
Yang
jelas dilarang adalah melapisi kain itu dengan plastik supaya tidak
tembus darah. "Kulit akan dikondisikan seperti 'diperam', dan hal
tersebut bisa memicu iritasi," tandas Susi.
Cara Pencegahan
Supaya
tidak terjadi alergi atau iritasi saat menggunakan pembalut, ada
beberapa hal yang disarankan oleh Susi, lebih utama lagi untuk wanita
yang berbakat alergi, di antaranya:
* Pilih pembalut yang seaman mungkin, yaitu yang tidak memakai pewangi.
*
Sering ganti pembalut. Usahakan dalam sehari, ganti pembalut minimal
2-3 kali, atau bila dirasa sudah tidak nyaman atau basah, segera ganti.
*
Usahakan daerah sekitar kewanitaan selalu kering saat haid. Keringat
dan kelembaban yang tinggi juga bisa menjadi pemicu iritasi.
*
Mengganti merek pembalut juga disarankan bila terasa tidak nyaman
dipakai. Tidak semua merek sama nyamannya bila digunakan oleh orang yang
berbeda.
* Bila sudah timbul keluhan seperti; gatal,
pedih, panas, memerah, pada kulit sekitar kelamin, segera konsultasikan
ke dokter. Pada kasus dermatitis kontak iritan batas kulit yang memerah
dapat terlihat jelas dan kadang nampak iritasi, sedang pada dermatitis
kontak alergi tidak begitu terlihat batasnya.
* Dan
perlu diketahui, Dermatitis kontak iritan bisa terjadi pada semua orang,
sedang dermatitis kontak alergi hanya bisa terjadi pada orang yang
berbakat alergi saja.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pembalut:
1. Pertimbangkan berbagai model, merk, ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda
Pembalut
diperlukan untuk menutupi alat kelamin dan bagian luarnya, dengan
maksud untuk mencegah kebocoran. Kebanyakan pembalut dirancang untuk
mengakomodasi ukuran pendek. Pertimbangkan juga ukuran ekstra panjang
untuk proteksi malam hari.
2. Bentuk atau desain
Pilih
bentuk atau desain sesuai dengan gaya hidup Anda. Pembalut ada yang
mempunyai sayap atau tidak dan dibuat lengkung atau berkontur untuk
mencegah kebocoran pada bagian tepi.
3. Daya serap
Pertimbangkan
pembalut yang mempunyai daya serap tinggi dan membuat Anda tetap kering
dan nyaman selama masa haid. Jika pembalut Anda membuat Anda malu
dengan bocornya pembalut Anda maka cobalah merk lain dengan daya serap
yang lebih besar.
4. Ketebalan untuk kenyamanan
Temukan
ketebalan yang pas bergantung pada tingkat aktivitas fisik Anda.
Beberapa wanita menyukai yang tebal sementara yang lain lebih suka yang
tipis untuk melayani kebutuhan mereka tanpa merasa terlalu tebal.
5. Sistem pendukung untuk mencegah selip
Dapatkan
pembalut dengan sistem pendukung untuk mencegah selip. Strip perekat
pada dasar pembalut dan sayap pembungkus menjaga pembalut tetap berada
di celana dalam. Perhatikan seberapa bagus pendukung bertahan setelah
olah raga atau pergerakan terus menerus atau terkena keringat.
Bagaimana Cara Memilih Pembalut Yang Sehat?
1. Tembus Udara
Selama
haid, kulit sensitif wanita adalah bagian yang paling lemah. Survei
menunjukkan bahwa 73% wanita merasa gatal dan sakit pada beberapa bagian
kulit ketika haid. Ini kebanyakan disebabkan oleh penggunaan pembalut
yang tidak tembus udara. Dengan demikian, adalah sangat penting untuk
memilih pembalut yang menjamin keamanan selama haid. Pembalut pada
umumnya terdiri dari 3 lapisan: lapisan permukaan, lapisan penyerap, dan
lapisan dasar. Pemilihan pembalut hendaknya berdasarkan pada material
dan fungsi 3 lapisan ini.
2. Lapisan Permukaan
Pertama,
lapisan permukaan sebaiknya mempunyai permukaan kapas dengan daya serap
cepat untuk mencegah permukaan kulit yang basah. Desain tipe corong
lebih baik dari tipe ember karena serapan tidak akan kembali dengan
mudah. Beberapa pembalut di pasar menggunakan serat sintetis sebagai
bahan utama untuk permukaan. Beberapa wanita mempunyai masalah alergi
dengan serat sintetis itu.
3. Lapisan Penyerap
Lapisan
tengah seharusnya mempunyai media penyerap yang dapat mengubah cairan
menjadi seperti jelly sehingga tidak mengalir kembali ke luar ketika
ditekan dan tidak menyebabkan perasaan lengket. Hindari pembalut yang
menggunakan media penyerap yang terbuat dari kertas daur ulang. Beberapa
wanita yang sensitif tidak merasa nyaman dengan material ini.
4. Lapisan Dasar
Lapisan
dasar sebaiknya terbuat dari material tembus udara untuk keluar
masuknya molekul air dalam bentuk gas. Ini akan menghilangkan udara
basah dan secara efektif mengurangi kelembaban dan panas antara pembalut
dan tubuh sehingga ada perassan kering dan segar.
Mengubah Pembalut untuk menghindari masalah
Karena
sifat fisik khusus wanita, pembalut tidak dapat dipungkiri adalah
“sahabat” tetapi sahabat ini bisa menimbulkan masalah besar apabila ia
tidak diperlakukan dengan baik. Pembalut biasa yang dipakai secara terus
menerus selama dua jam, permukaannya bisa mempunyai bakteri hingga
sebanyak 107 per sentimeter persegi dan kontaminasi ini bisa secara
serius berdampak pada kesehatan wanita.
Gejala-gejala infeksi
selama haid antara lain demam ringan, infeksi genital eksternal, kulit
gatal, infeksi meningkat (seperti vaginitis, servisitis, pelvic
inflammatory desease, endometritis, dll), keputihan, atau sakit perut
bagian bawah; infeksi saluran kencing, dsb. Ini bisa mengakibatkan pada
penyakit kewanitaan yang lebih serius.
Kesalahan-kesalahan umum dalam pemakaian pembalut
1.
Tidak membasuh tangan Anda dengan bersih sebelum memegang pembalut.
Dalam proses membuka, membeber dan menempatkan pembalut, tangan bisa
membawa banyak bakteri pada pembalut.
2. Meletakkan pembalut di
kamar mandai. Kebanyakan kamar mandi itu gelap dan basah sehingga
bakteri bisa dengan mudah mengkontaminasi pembalut.
3. Tidak
memperhatikan tanggal kadaluarsa. Kenyataannya, persyaratan sandar
kesehatan untuk pembalut adalah sangat ketat dan pembalut mempunyai
kualitas rendah saat mendekati tanggal kadaluarsa.
4. Membeli
pembalut karena promosi. Umumnya, barang-barang hadiah atau promosi
adalah barang-barang slow moving yang mungkin menggunakan material
kualitas rendah, persyaratan tes yang tidak ketat, masa simpan yang
lebih lama, dsb sehingga kualitasnya tidak bisa dijamin.
5.
Menggunakan produk percobaan. Selalu ada merk baru, produk baru,
material baru, dan konsep-konsep baru pembalut di pasar dan dengan
promosi yang agresif, konsumen mungkin saja tertarik menggunakannya.
Misalnya, ada pembalut yang sangat ppopuler dengan permukaan yang kering
tetapi banyak wanita dengan kulit sensitif mengeluh merah-merah dan
gatal-gatal setelah menggunakannya. Menggantungkan pada pabrikan
terpercaya, toko terpercaya, dan reputasi bagus dan pengalaman orang
masih merupakan prinsip dasar yang masuk akal dalam memilih pembalut
yang sesuai.
6. Menggunakan pembalut dengan obat atau pewangi.
Banyak dokter tidak menganjurkan produk-produk seperti ini karena obat
dan wangi-wangian bisa menimbukkan efek samping pada tubuh.
7.
Menggunakan satu pembalut dalam waktu yang lama. Untuk wanita di Asia,
jumlah pembalut yang digunakan untuk setiap haid tampaknya lebih sedikit
dari wanita di Eropa dan Amerika. Penghematan uang dengan cara ini
dengan mengabaikan kesehatan jelas tidak bijaksana. Adalah lebih baik
untuk mengganti pembalut setiap dua jam.
8. Lebih suka mempunyai
daya serap tinggi. Adalah keliru mencari pembalut dengan daya serap
tinggi dengan harapan tidak usah mengganti pembalut terlalu sering. Hal
ini akan mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang lebih banyak
Call/SMS : 085748137959 / 085731266561
Bagaimana Cara Memilih Pembalut Yang Sehat?
Monday, May 27, 2013
Pembalut Sehat