Call/SMS : 085748137959 / 085731266561

Call/SMS : 085748137959 / 085731266561

Bagaimana Cara Memilih Pembalut Yang Sehat?

Pembalut Anion Surabaya - Tiap kali mendapat haid, Ratna selalu tampak repot. Bukan nyeri atau mulas yang membuatnya menderita, tapi alergi pada pembalut yang membuatnya harus kembali jadi wanita tradisional; memakai kain yang dilipat-lipat sebagai pengganti pembalut.

"Pada beberapa kasus khusus, memang ada wanita yang alergi pembalut," ujar dr. Susmeiati H. Sabardi, Sp.KK dari bagian kulit dan kelamin, RSAB Harapan Kita, Jakarta. Namun, tidak semua keluhan perih dan gatal di daerah kemaluan yang dilapisi pembalut disebabkan alergi. "Bisa juga hanya iritasi," tukas dokter yang akrab disapa Susi ini.

Alergi, seperti yang dikatakan Susi adalah suatu gambaran perubahan reaksi tubuh seseorang terhadap lingkungan yang berkaitan dengan gangguan pada mekanisme sistem kekebalan tubuh (imunitas). Seorang penderita alergi memiliki bakat sensitif atau rentan terhadap zat-zat tertentu. "Wanita yang mempunyai bakat alergi, pada tubuhnya akan muncul suatu reaksi bila zat pemicu alerginya menempel pada kulitnya," jelas Susi. Gejala dermatitis kontak alergi (DKA) itu bisa ditandai dari peningkatan sel-sel imun yang dikeluarkan tubuh, yang sering dirasakan sebagai rasa gatal dan sebagainya.

Namun menurut Susi, keluhan akibat pemakaian pembalut lebih sering disebabkan iritasi atau dermatitis kontak iritan (DKI). "Dermatitis sendiri artinya peradangan pada kulit," ujar Susi. Dengan gejala yang sama, keluhan gatal dan pedih ini bisa juga disebabkan infeksi jamur. "Apalagi menjelang haid, kondisi daerah sekitar kemaluan menjadi lebih lembab, sehingga memungkinkan suburnya pertumbuhan jamur. Untuk awam hal ini memang sulit dibedakan."

Penyebab Alergi dan Iritasi
Pada dasarnya pembalut sudah dibuat seaman dan senyaman mungkin untuk dikenakan. Sebelum dipasarkan, tentunya proses pembuatannya sendiri sudah melalui serangkaian penelitian dan uji coba yang panjang. Walaupun begitu, tetap saja zat-zat yang dikandung pembalut, seperti pewangi, pewarna, bahan perekat, pengawet, pelembut dan sebagainya bisa menimbulkan efek negatif pada tubuh. Sebab, tidak semua wanita bisa tahan zat-zat tersebut. Bagi wanita yang berbakat alergi, pewangi pada pembalut dapat menjadi salah satu sumber alergi maupun iritasi yang paling banyak ditemukan itu.

Proses timbulnya keluhan juga tidak lepas dari kondisi faktor lain, misalnya, host atau daya tahan tubuh manusianya, "Bisa jadi zat-zat itu menjadi masalah untuk satu orang, tapi tidak demikian untuk beberapa wanita yang lain," tambahnya.

Bila disederhanakan ada 3 hal yang bisa menyebabkan munculnya alergi atau iritasi, yakni tubuh yang bersangkutan memang lebih sensitif, bahan pembalutnya "tidak ramah", pemakaian pembalut tidak higienis.

Pada beberapa kasus, awalnya dalam jangka waktu yang lama si wanita tidak punya keluhan. Namun tiba-tiba saja timbul keluhan gatal dan pedih akibat pemakaian pembalut. Mengapa? "Harap diingat, untuk wanita yang berbakat alergi, ada beberapa fase yang harus dilalui oleh tubuh sebelum benar-benar terjadi alergi. Bisa jadi pada awalnya tidak ada reaksi yang ditimbulkan, tapi makin lama kulit akan mengenali zat-zat sumber alergi itu dan pada akhirnya menimbulkan keluhan, karena kulit secara berulang terpapar zat yang sama."

Penanggulangan
Sering wanita mengabaikan rasa gatal dan tidak nyaman akibat penggunaan pembalut ini. Biasanya dengan alasan, "Ah, tiap bulan hanya seminggu ini. Namanya orang lagi haid, pasti rasanya tidak nyaman." Padahal bisa jadi ia memang punya bakat alergi atau mengalami iritasi. Baru setelah parah, mereka pergi ke dokter.

"Sebaiknya, jangan tunggu sampai parah, baru ke dokter untuk konsultasi. Karena semakin parah, tentunya semakin lama waktu yang diperlukan untuk pengobatan," saran Susi. Jika penyebabnya alergi, dokter akan memberi obat untuk mengatasinya, dan tentu saja yang bersangkutan harus menghindari sumber alerginya itu."

Walaupun wanita yang alergi dan mudah teriritasi pembalut ini tidak banyak jumlahnya, keluhan ini tak boleh dibiarkan dan harus diwaspadai efek yang mungkin ditimbulkannya. Menurut Susi, "Bila tempat yang gatal dan pedih itu digaruk terus dan dibiarkan saja, bisa jadi timbul luka di situ. Dalam jangka panjang, luka yang dibiarkan saja bisa menjadi sumber infeksi. Ini yang berbahaya dan bisa menyebabkan bekas kehitaman."

Daerah sekitar kemaluan adalah daerah yang mudah lembab dan tertutup, bila ada luka dan infeksi di situ dan tidak ketahuan, dalam jangka panjang tentu dapat menimbulkan bermacam masalah yang lebih serius.

Memakai Kain
Beberapa wanita, yang alergi pembalut, memilih jalan keluar dengan menggunakan kain yang dilipat-lipat. Menurut Susi, tidak masalah. Namun, apa pun pilihannya, ia tetap harus berkonsultasi supaya penyebab keluhannya bisa jelas diketahui. Juga, pastikan bahwa kain yang digunakan mempunyai daya serap yang baik, seperti katun.

"Pastikan pula mencuci kainnya harus benar-benar bersih. Bila kotoran atau deterjen yang masih tersisa terus-menerus menempel pada daerah sekitar kemaluan, tentu akan menimbulkan masalah baru." Lagi pula, penggunaan kain yang dilipat-lipat ini secara psikologis akan mengganggu, "Ada rasa tidak nyaman karena takut darah tembus keluar, tidak praktis, dan sebagainya."

Yang jelas dilarang adalah melapisi kain itu dengan plastik supaya tidak tembus darah. "Kulit akan dikondisikan seperti 'diperam', dan hal tersebut bisa memicu iritasi," tandas Susi.

Cara Pencegahan
Supaya tidak terjadi alergi atau iritasi saat menggunakan pembalut, ada beberapa hal yang disarankan oleh Susi, lebih utama lagi untuk wanita yang berbakat alergi, di antaranya:

* Pilih pembalut yang seaman mungkin, yaitu yang tidak memakai pewangi.

* Sering ganti pembalut. Usahakan dalam sehari, ganti pembalut minimal 2-3 kali, atau bila dirasa sudah tidak nyaman atau basah, segera ganti.

* Usahakan daerah sekitar kewanitaan selalu kering saat haid. Keringat dan kelembaban yang tinggi juga bisa menjadi pemicu iritasi.

* Mengganti merek pembalut juga disarankan bila terasa tidak nyaman dipakai. Tidak semua merek sama nyamannya bila digunakan oleh orang yang berbeda.

* Bila sudah timbul keluhan seperti; gatal, pedih, panas, memerah, pada kulit sekitar kelamin, segera konsultasikan ke dokter. Pada kasus dermatitis kontak iritan batas kulit yang memerah dapat terlihat jelas dan kadang nampak iritasi, sedang pada dermatitis kontak alergi tidak begitu terlihat batasnya.

* Dan perlu diketahui, Dermatitis kontak iritan bisa terjadi pada semua orang, sedang dermatitis kontak alergi hanya bisa terjadi pada orang yang berbakat alergi saja.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pembalut:

1. Pertimbangkan berbagai model, merk, ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda
Pembalut diperlukan untuk menutupi alat kelamin dan bagian luarnya, dengan maksud untuk mencegah kebocoran. Kebanyakan pembalut dirancang untuk mengakomodasi ukuran pendek. Pertimbangkan juga ukuran ekstra panjang untuk proteksi malam hari.
2. Bentuk atau desain
Pilih bentuk atau desain sesuai dengan gaya hidup Anda. Pembalut ada yang mempunyai sayap atau tidak dan dibuat lengkung atau berkontur untuk mencegah kebocoran pada bagian tepi.
3. Daya serap
Pertimbangkan pembalut yang mempunyai daya serap tinggi dan membuat Anda tetap kering dan nyaman selama masa haid. Jika pembalut Anda membuat Anda malu dengan bocornya pembalut Anda maka cobalah merk lain dengan daya serap yang lebih besar.
4. Ketebalan untuk kenyamanan
Temukan ketebalan yang pas bergantung pada tingkat aktivitas fisik Anda. Beberapa wanita menyukai yang tebal sementara yang lain lebih suka yang tipis untuk melayani kebutuhan mereka tanpa merasa terlalu tebal.
5. Sistem pendukung untuk mencegah selip
Dapatkan pembalut dengan sistem pendukung untuk mencegah selip. Strip perekat pada dasar pembalut dan sayap pembungkus menjaga pembalut tetap berada di celana dalam. Perhatikan seberapa bagus pendukung bertahan setelah olah raga atau pergerakan terus menerus atau terkena keringat.

Bagaimana Cara Memilih Pembalut Yang Sehat?

1. Tembus Udara
Selama haid, kulit sensitif wanita adalah bagian yang paling lemah. Survei menunjukkan bahwa 73% wanita merasa gatal dan sakit pada beberapa bagian kulit ketika haid. Ini kebanyakan disebabkan oleh penggunaan pembalut yang tidak tembus udara. Dengan demikian, adalah sangat penting untuk memilih pembalut yang menjamin keamanan selama haid. Pembalut pada umumnya terdiri dari 3 lapisan: lapisan permukaan, lapisan penyerap, dan lapisan dasar. Pemilihan pembalut hendaknya berdasarkan pada material dan fungsi 3 lapisan ini.
2. Lapisan Permukaan
Pertama, lapisan permukaan sebaiknya mempunyai permukaan kapas dengan daya serap cepat untuk mencegah permukaan kulit yang basah. Desain tipe corong lebih baik dari tipe ember karena serapan tidak akan kembali dengan mudah. Beberapa pembalut di pasar menggunakan serat sintetis sebagai bahan utama untuk permukaan. Beberapa wanita mempunyai masalah alergi dengan serat sintetis itu.
3. Lapisan Penyerap
Lapisan tengah seharusnya mempunyai media penyerap yang dapat mengubah cairan menjadi seperti jelly sehingga tidak mengalir kembali ke luar ketika ditekan dan tidak menyebabkan perasaan lengket. Hindari pembalut yang menggunakan media penyerap yang terbuat dari kertas daur ulang. Beberapa wanita yang sensitif tidak merasa nyaman dengan material ini.
4. Lapisan Dasar
Lapisan dasar sebaiknya terbuat dari material tembus udara untuk keluar masuknya molekul air dalam bentuk gas. Ini akan menghilangkan udara basah dan secara efektif mengurangi kelembaban dan panas antara pembalut dan tubuh sehingga ada perassan kering dan segar.
Mengubah Pembalut untuk menghindari masalah
Karena sifat fisik khusus wanita, pembalut tidak dapat dipungkiri adalah “sahabat” tetapi sahabat ini bisa menimbulkan masalah besar apabila ia tidak diperlakukan dengan baik. Pembalut biasa yang dipakai secara terus menerus selama dua jam, permukaannya bisa mempunyai bakteri hingga sebanyak 107 per sentimeter persegi dan kontaminasi ini bisa secara serius berdampak pada kesehatan wanita.
Gejala-gejala infeksi selama haid antara lain demam ringan, infeksi genital eksternal, kulit gatal, infeksi meningkat (seperti vaginitis, servisitis, pelvic inflammatory desease, endometritis, dll), keputihan, atau sakit perut bagian bawah; infeksi saluran kencing, dsb. Ini bisa mengakibatkan pada penyakit kewanitaan yang lebih serius.

Kesalahan-kesalahan umum dalam pemakaian pembalut

1. Tidak membasuh tangan Anda dengan bersih sebelum memegang pembalut. Dalam proses membuka, membeber dan menempatkan pembalut, tangan bisa membawa banyak bakteri pada pembalut.
2. Meletakkan pembalut di kamar mandai. Kebanyakan kamar mandi itu gelap dan basah sehingga bakteri bisa dengan mudah mengkontaminasi pembalut.
3. Tidak memperhatikan tanggal kadaluarsa. Kenyataannya, persyaratan sandar kesehatan untuk pembalut adalah sangat ketat dan pembalut mempunyai kualitas rendah saat mendekati tanggal kadaluarsa.
4. Membeli pembalut karena promosi. Umumnya, barang-barang hadiah atau promosi adalah barang-barang slow moving yang mungkin menggunakan material kualitas rendah, persyaratan tes yang tidak ketat, masa simpan yang lebih lama, dsb sehingga kualitasnya tidak bisa dijamin.
5. Menggunakan produk percobaan. Selalu ada merk baru, produk baru, material baru, dan konsep-konsep baru pembalut di pasar dan dengan promosi yang agresif, konsumen mungkin saja tertarik menggunakannya. Misalnya, ada pembalut yang sangat ppopuler dengan permukaan yang kering tetapi banyak wanita dengan kulit sensitif mengeluh merah-merah dan gatal-gatal setelah menggunakannya. Menggantungkan pada pabrikan terpercaya, toko terpercaya, dan reputasi bagus dan pengalaman orang masih merupakan prinsip dasar yang masuk akal dalam memilih pembalut yang sesuai.
6. Menggunakan pembalut dengan obat atau pewangi. Banyak dokter tidak menganjurkan produk-produk seperti ini karena obat dan wangi-wangian bisa menimbukkan efek samping pada tubuh.
7. Menggunakan satu pembalut dalam waktu yang lama. Untuk wanita di Asia, jumlah pembalut yang digunakan untuk setiap haid tampaknya lebih sedikit dari wanita di Eropa dan Amerika. Penghematan uang dengan cara ini dengan mengabaikan kesehatan jelas tidak bijaksana. Adalah lebih baik untuk mengganti pembalut setiap dua jam.
8. Lebih suka mempunyai daya serap tinggi. Adalah keliru mencari pembalut dengan daya serap tinggi dengan harapan tidak usah mengganti pembalut terlalu sering. Hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang lebih banyak